kali ini saya akan memberitahukan contoh struktur teks eksplum yang saya ambil dari teks ''mengeajar cita''
yang saya dapat dari cerpen mu
baiklah agar tidak berlama lama ini dia struktur teksnya
anak yang mengejar cita
MENGEJAR CITA
ORIENTASI
pagi itu Dani ingin sekali bersekolah, tapi dengan kondisi keuangan
yang tidak mencukupi. Dani sementara tidak bisa melanjutkan sekolah.
Ibunya sehari-hari mencari nafkah sebagai penjual nasi.
“Bu, kapan aku bisa sekolah seperti teman-teman dani yang lain?” menatap ibunya dengan penuh harapan.
“Sabar ya nak, nanti kalau tabungan ibu udah cukup buat biaya sekolah Dani. Secepatnya Dani bisa sekolah..” Katanya.
Dengan melihat ibunya bekerja keras demi membantu ekonomi
keluarganya, Dani hanya bisa membantu ibunya jualan nasi pecel. Semenjak
ayahnya meninggal ekonomi keluarga Bu Indah tidak stabil. Sehingga
membuat mereka berusaha keras mengumpulkan uang untuk kebutuhan
sehari-hari. Dan berharap mendapatkan rejeki lebih agar Dani bisa
bersekolah kembali.
Ketika Dani berangkat menjajakan korannya. Tidak menyangka di jalan
ia bertemu dengan temannya yang bernama Tina dia anak seorang Kepala
Sekolah. Dengan melihat Tina, sudah memakai seragam sekolah yang rapi
dan lengkap dengan membawa tas dan tak lupa bekal makan siang. Dani
merasa iri hati melihat Tina, yang bisa bersekolah dan mempunyai banyak
teman.
“Dani aku berangkat sekolah dulu ya, takut telat ada Upacara Bendera” Sambil bergegas meninggalkan Dani.
“Ooh… iya Tina, hati-hati di jalan ya..” Menatap Tina dengan perasaan sedih.
Dila datang untuk menemui Dani, dan mengajak Dani untuk menjajakan
koran di sekitar Terminal. Seperti biasa dengan semangat yang luar biasa
mereka benar-benar tak merasakan lelah, meskipun terik matahari siang
itu begitu terasa di kulit. Mereka berdua masih tetap semangat dan
termotivasi untuk mengumpulkan uang yang banyak. Agar bisa melanjutkan
sekolah dan mewujudkan cita-cita. Sambil menjajakan koran Dila bertanya
kepada Dani.
“Emang cita-citamu pengen jadi apa Dan?”
“Ada deh, mau tau aja..” Dani tertawa melihat wajah Dila yang penasaran.
Dila pun masih tetap bersih keras menanyakan cita-cita Dani. Tetapi
Dani masih tetap tidak mau memberitau Dila.
Setelah selesai menjajakan koran Dani dan Dila melanjutkan untuk
mengamen. Mereka ingin mendapatkan penghasilan lebih. Kemudian setelah
mendapatkan uang, mereka menyimpanyya bersama-sama.
Dani dan Dila pun menyimpannya dalam kaleng kemudian dikuburnya dalam
tanah kaleng itu. Agar tidak dicuri orang. Karena menurut mereka berdua
dengan menyimpan uang seperti itu akan lebih aman, dan beda dari pada
yang lainnya. Setelah menyimpan uang hasil penjualan koran dan ngamen.
Dani berpamitan dengan Dila untuk pergi sebentar. Dila ingin ikut pergi
bersama Dani, tetapi Dani melarang Dila ikut.
Dani setiap hari pergi ke sekolah Tina, dengan harapan ia ingin
sekolah. Meskipun ia tidak memakai seragam sekolah seperti anak-anak
yang lainnya. Dani melihat dari bagian pojok jendela kelas ada banyak
anak yang mendengarkan materi dari Pak Guru. Setelah pelajaran selesai.
Pak Guru mendekati Dani dan bertanya.
“Loh nak, kamu siapa?”
“Saya Dani Pak..”
“Kenapa setiap hari kamu melihat dari jendela ketika ada pelajaran di kelas?”
Dani menjawab dia ingin sekolah tapi tidak punya biaya. Dan Dani bilang
kalau dia ingin menjadi seorang guru seperti Ayahnya. Karena ia
termotivasi melihat Ayahnya yang menjadi seorang guru teladan bagi
murid-muridnya.
INSIDEN
Keesokan harinya Dani dan Dila Kaget melihat kalau di dalam kaleng
tersebut semua uangnya yang dikumpulkan selama ini telah hilang. Dila
mencurigai kalau kemarin sore ia melihat ada seorang laki-laki yang
berjalan mengendap-endap di belakang rumah Dani. Ternyata uang itu
dicuri oleh orang. Dani merasa kecewa karena tidak bisa mewujudkan
keinginannya. Tetapi Dila memberikan motivasi kepada Dani. Agar jangan
terlalu sedih, pasti Tuhan akan mengembalikan lebih banyak lagi rejeki
untuk kita.
Setelah kejadian tersebut, Dila mengajak Dani kembali beraktivitas
menjajakan korannya demi mencari uang untuk bisa melanjutkan sekolah.
Dani tetap bersemangat meskipun masih ada sedikit perasaan kecewa. Tak
disangka sebuah mobil menyerempet Dani dari belakang. Dani pun jatuh
tersungkur. Kemudian datanglah seorang ibu-ibu yang bernama Bu Sinta
keluar dari mobilnya setelah menabrak Dani. Bu Sinta mengajak Dani untuk
pergi ke Rumah Sakit tetapi Dani menolak. Dan Dila kaget melihat kaki
Dani memerah dan bengkak, sehingga Dani susah untuk berjalan. Bu Sinta
pun langsung membawa Dani ke rumahnya untuk diberi obat.
Sesampainya di rumah Bu sinta menyuruh pembantunya untuk merawat Dani
yang kakinya keseleo dan bengkak itu. Kemudian Bu Sinta bertanya kepada
Dani dan Dila.
“Mengapa kalian berada di pinggir jalan waktu pagi-pagi? Apakah kalian
tidak sekolah.” Dengan wajah yang penuh bersalah karena sudah
menyerempet Dani.
Dani bilang kalau ia tidak sekolah. Dila menjelaskan kalau kita ingin
bersekolah dan kita tidak punya biaya. Kemudian anaknya Bu Sinta yang
bernama Andi tiba-tiba datang dari dalam kamarnya menghampiri Dani, dan
Andi pun tidak suka melihat kedatangan Dila dan Dani. Andi mengusir Dani
dan Dila karena mereka orang miskin.
Bu Sinta menasehati Andi agar tidak bersikap kasar kepada Dani dan
Dila. Tetapi Andi masih bersih keras dia tidak suka dengan kedatangan
Dani dan Dila. Andi tidak suka Mamanya menolong Dani. Dan Bu Sinta ingin
menolong mereka agar bisa sekolah kembali. Tetapi dengan niatan Bu
Sinta seperti itu, Andi tidak suka mamanya membantu mereka untuk sekolah
di tempat Andi bersekolah.
Luka Dani sudah selesai diobati, Bu Sinta mengantarkan pulang Dani
dan Dila. Sampai rumah Dani Bu sinta minta maaf kepada kepada Ibunya
Dani. Karena tidak sengaja telah menyerempet Dani. Bu indah dengan sabar
menjawab
“Kedatangan saya kemari mau minta maaf, karena sudah tidak sengaja menyerempet Dani…” Kata Bu Sinta.
“Tidak apa-apa bu… saya mengerti. Memang kondisi ekonomi saya tidak
memungkinkan. Sehingga dani membantu saya. Memenuhi kebutuhhan
sehari-hari, maafkan anak saya kalau berjalan dengan menghalangi jalan
ibu.”
Setelah Bu sinta minta maaf, ia menawari kepada Dila dan Dani untuk
bersekolah. Dani dan Dila pun merasa senang dan tidak percaya. Pada
akhirnya mereka berdua bisa melanjutkan sekolah kembali. Dan Bu indah
merasa bersyukur akhirnya Dani bisa sekolah sehingga dani dapat
mewujudkan cita-citanya menjadi seorang Guru.
INTERPRETASI
Kisah ini didalamnya terdapat pesan moral, bahwa jangan pernah putus
asa dalam menjalani cobaan hiduh. Tetap semangat dan berusaha untuk
menggapai cita-citamu. Dan jangan pernah bersikap kasar kepada orang
lain karena itu merupakan sifat tercela yang tidak boleh dilakukan.
Saturday, September 5, 2015
contoh struktur teks eksemplum
Tags
# bahasa indonesia
About Unknown
Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design. The main mission of templatesyard is to provide the best quality blogger templates.
bahasa indonesia
Labels:
bahasa indonesia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment